Perjalanan
kali ini berbeda dengan perjalanan sebelumnya. Kali ini gue berpetualang
bersama anak-anak PGSD Penjas UNY 2012. Setelah pendakian duet gue bersama
Aryskha Juni lalu (2014), empat hari kemudian gue diajak mendaki bukit Sikudi
bersama teman-temannya. Sebenernya gue males banget ndaki lagi karena kondisi
ku belum begitu pulih sehabis dari Merapi, gue sih masih menginsya Allahkan
ajakan sobat gue itu. Sehari sebelumnya kami sibuk berdiskusi untuk persiapan
pendakian kami. Karena di sini banyak yang pemula jadi, gue, Aryskha dan Rahma ceritanya jadi guide. Hahaa..Tanggal 19 Juni 2014 pukul 13.00 WIB semua
berkumpul di rumah Aryskha tapi lagi-lagi ngaret bukan karena teman gue si
Galih itu tapi karena gue ada ujian dadakan hari itu ditambah pula hujan deras
jadi makin ngaret deh. Hehe :D sekitar jam tigaan gue dan Rahma langsung cuss
ke rumah Aryskha sambil ujan-ujanan..brrrr.
Sesampainya
di sana kami kembali memacking barang-barang bawaan kami sembari menunggu hujan
reda. Tapi ternyata hujannya awet pemirsah..jadi mau gak mau kita harus cuss
pake jas hujan karena teman kita sudah ada yang menunggu di TKP. Setelah
semuanya siap kami langsung cuss ke tempat tujuan. Sikudi I am comiinnggg...!!
Sampai di Temanggung kami beristirahat di Masjid Agung Temanggung sambil
menunggu adzan Magrib dan teman kami yang sedang terkena musibah ban bocor.
Gue, Rahma, Aryskha dan Ellan penasaran dengan jajanan yang ada di sana, biar
gak penasaran kami langsung menyerbu bakul alias pedagang kaki lima yang
berjualan aneka makanan. Bakul yang pertama kali kita datengin adalah penjual
pentol, karena alasan hemat jadi kami iuran berempat. Tettoott..zonk !! beli 8
ribu cuma dapet dikit kecil-kecil pula. Hadeww -_- lalu kami beralih ke penjual kentang goreng, kali
ini gak dapet zonk tapi ya sedikit kecewa sih..yasudahlah buat pengalaman aja.
Adzan magrib pun berkumandang, berhubung gue lagi libur sholat jadi gue yang
ngejagain barang-barang mereka. Sesudah menunaikan ibadah sholat magrib, kami
kembali melanjutkan perjalanan. Akhirnya sampai juga di wonosobo gaess. Sebelum
ke TKP, kami mampir dulu ke rumah Firman sekalian nganterin adeknya pulang.
Niatnya sih cuma mampir bentar nemenin Firman nganterin adeknya eh malah jd
acara makan-makan deh. Yaah mau gimana lagi..rejeki mah gak boleh ditolak
apalagi jodoh. Hahaa...
Setelah
selesai dinner, kami kembali melanjutkan perjalanan menuju TKP, cusss. Dari
rumah Firman menuju Kreo gak begitu jauh hanya memakan waktu sekitar 1 jam’an.
Dan akhirnya kami sampai juga di desa Kreo, lebih tepatnya di rumah Saudara
Farit. Karena gunung Sikudi ini masih perawan dan baru dibuka jalur
pendakiannya jadi belum ada basecamp resmi, anggap aja rumahnya si Farit ini
basecampnya. Ahihi J Di
rumahnya Farit sudah ada Iyan, Ria, dan bang Afif yang sudah sampai terlebih dahulu.
Lagi-lagi kami disuguhi menu makan malam gaess, padahal sebelum berangkat tadi
udah makan terus di rumahnya Firman disuruh makan dan sekarang makan lagi ?
omaigat !! Sehari makan berapa kali yakk..makmur bener :D
Jam
11 malem kami sepakat untuk mulai mendaki, semua perlengkapan sudah siap dan
cuss mulai mendaki. Pas awal mulai mendaki treknya langsung nanjak gaess, gue
kira cuma awalnya doank eh ternyata gue salah prediksi. Gue terlalu meremahkan
perjalanan ini gaess karena gue pikir gunungnya gak terlalu tinggi ya emang sih
gak terlalu tinggi tapi treknya itu lho sesuatu sekali. Mana gue sendiri yang
bawa carir pula yang lain pada bawa daypack semua. Omaigat !! Dan sepertinya
gue, Aryskha, dan Rahma juga salah perhitungan soal logistik terutama air, and
then waktu turun hanya tersisa 1 botol besar dan 1 botol kecil aqua untuk 13
orang. Bayangkan gaes bayangkan !! halah -_- Sekitar jam 1 ato jam 2 (lupa)
kami sampai di puncak tapi karena dipuncak tempatnya kurang luas maka kami
memutuskan untuk ngecamp di bawahnya. Kebetulan tanggal 20 adalah hari ulang
tahunnya Fadil, jadi pendakian ini spesial untuk si Fadil, cieeeh. Embun pagi
mulai membasahi rumput dan tenda kami, matahari sedikit menampakkan cahayanya
dan itu tandanya hari sudah pagi. “Woii bangun udah sunrise. Ada yang mau ikut
naik gak ?” teriak salah satu teman kami. Gue langsung bangun, lepas sleeping
bag dan...brrrr adem e rek ! Gue dan Rahma langsung menyusul temen-temen yang
udah pada naik ke puncak duluan dengan kondisi tangan dan kaki gemetaran karena
kedinginan gaess. Sampai di puncak..subhanallah..”maka nikmat Tuhan manakah
yang Engkau dustakan ?” pemandangannya keren bingit. Oiya perlu kalian tahu
kalau gunung Sikudi ini ternyata bersebelahan pas dengan Sikunir loh.
Sebenernya sih bisa ke Sikunir lewat Sikudi tapi jalurnya belum dibikin. Besok
deh kalo gue selo gue bikinin jalurnya, kalo selo loh ya alias Insya Allah (gak
janji), ehehe :-D Setelah puas menikmati sunrise, kami kembali turun menuju
tempat camp dan segera membuat sarapan. Karena hari itu adalah hari Jumat jadi
kami bergegas untuk turun (ceritanya dikejar waktu).
Alhamdulilah
sampai di basecamp (rumah Farit) belum Adzan, jadi masih ada waktu sebentar
untuk mandi dan bersiap-siap sholat Jumat. Setelah para cowok selesai sholat
Jumat, kami disuguhkan berbagai menu makan siang salah satunya ada makanan khas
Wonosobo yaitu tempe kemul. Yuhuuu perut sudah kenyang, saatnya bobog siang
bentar, hehe. Jam 4 sore kami bersiap-siap untuk pulang ke habitat
masing-masing. Sampai di daerah Magelang, kali ini giliran ban motornya Aryskha
yang bocor,,duhdekk. Sialnya hari itu tukang tambal
ban gak ada yang buka ditambah udah malem pula tapi alhamdulilah ada warga baik
hati yang mau menolong. Ban motor sudah beres saatnya kembali melanjutkan
perjalanan menuju Yogyakarta.
Sekitar
pukul abis Isya sampailah kami di kota Gudeg lebih tepatnya di rumah saudari
Aryskha dan sekali lagi kami disuguhkan menu makan malam alias dinner. Padahal
baru beberapa jam yang lalu kami makan eh sekarang disuruh makan maning, ckck.
Gue rasa pendakian kali ini adalah pendakian termakmur gue..ettdaahh. Oke
sekian cerita petualangan gue, tunggu cerita-cerita selanjutnya. Oh iya ini ada
beberapa foto dokumentasinya, cekidot..